Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak hanya berwujud kekerasan fisik melainkan juga meliputi kekerasan emosional serta psikologis. Pada umumnya, perilaku kekerasan tidak muncul begitu saja, namun terdapat tanda yang mendahuluinya.
Tanda Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga
Berikut adalah Tanda Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang harus diwaspadai :
1. Terburu-buru mengambil keputusan
Ketika seseorang yang baru Anda kenal langsung mengajak menikah, maka Anda perlu waspada.
Orang dengan potensi berperilaku kasar membutuhkan pemenuhan kebutuhan untuk mengontrol pasangannya.
Mengikat calon pasangan dalam pernikahan merupakan cara mudah untuk mendapatkan kontrol penuh.
2. Cemburu berlebihan
Cemburu merupakan tanda cinta, namun cemburu buta bisa memicu masalah.
Apakah pasangan selalu ingin tahu Anda pergi dengan siapa?
Apakah dia selalu menelpon untuk mengetahui keberadaan Anda?
Segala perilaku tersebut pada awalnya mungkin nampak seperti sebentuk perhatian.
Namun, jika dilakukan secara obsesif, kondisi ini bisa menjadi pertanda perilaku posesif dan dominasi.
3. Selalu ingin mengendalikan
Individu yang kasar dan cenderung pada kekerasan memiliki keinginan besar untuk mengontrol. Kontrol berlebihan jelas akan mengurangi kebebasan pasangan
Individu yang suka mengontrol juga cenderung menggunakan kekerasan untuk memastikan pasangan tetap berada dalam kontrolnya.
4. Keras terhadap orang lain
Orang yang melakukan KDRT juga cenderung melakukan kekerasan dan agresif terhadap orang lain, khusunya pada mereka yang lebih lemah.
Individu dengan kecenderungan seperti ini bahkan tega memukul atau melakukan kekerasan terhadap anak-anak untuk alasan sepele.
5. Kekerasan fisik
Kebanyakan wanita yang mengalami KDRT juga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh pasangannya.
Pelaku kekerasan nampak tidak pernah menyesal dan mengabaikan nasehat rasional.
6. Kekerasan emosional
Tanda-tanda KDRT juga meliputi kekerasan emosional kepada pasangan.
Kekerasan emosiomal terjadi ketika seseorang mulai mengabaikan perasaan pasangannya.
Kekerasan emosional mencakup hinaan atau cercaan yang tidak hanya dilakukan di dalam rumah tapi juga meluas hingga ke tempat umum.
7. Kekerasan verbal
Pelaku KDRT cenderung berkata kasar yang menyinggung serta berpotensi menurunkan rasa percaya diri pasangannya.
Umpatan, hinaan, dan caci maki merupakan beberapa bentuk kekerasan verbal.
8. Harapan tidak realistis
Memiliki harapan yang tidak realistis merupakan tanda perilaku kekerasan. Seseorang yang melakukan KDRT menginginkan pasangannya harus serba sempurna sesuai dengan standar yang ditetapkannya. Sayangnya, ekspektasi ini seringnya terlalu tinggi sehingga mustahil dicapai.
Tanda Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga
Berikut adalah Tanda Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang harus diwaspadai :
1. Terburu-buru mengambil keputusan
Ketika seseorang yang baru Anda kenal langsung mengajak menikah, maka Anda perlu waspada.
Orang dengan potensi berperilaku kasar membutuhkan pemenuhan kebutuhan untuk mengontrol pasangannya.
Mengikat calon pasangan dalam pernikahan merupakan cara mudah untuk mendapatkan kontrol penuh.
2. Cemburu berlebihan
Cemburu merupakan tanda cinta, namun cemburu buta bisa memicu masalah.
Apakah pasangan selalu ingin tahu Anda pergi dengan siapa?
Apakah dia selalu menelpon untuk mengetahui keberadaan Anda?
Segala perilaku tersebut pada awalnya mungkin nampak seperti sebentuk perhatian.
Namun, jika dilakukan secara obsesif, kondisi ini bisa menjadi pertanda perilaku posesif dan dominasi.
3. Selalu ingin mengendalikan
Individu yang kasar dan cenderung pada kekerasan memiliki keinginan besar untuk mengontrol. Kontrol berlebihan jelas akan mengurangi kebebasan pasangan
Individu yang suka mengontrol juga cenderung menggunakan kekerasan untuk memastikan pasangan tetap berada dalam kontrolnya.
4. Keras terhadap orang lain
Orang yang melakukan KDRT juga cenderung melakukan kekerasan dan agresif terhadap orang lain, khusunya pada mereka yang lebih lemah.
Individu dengan kecenderungan seperti ini bahkan tega memukul atau melakukan kekerasan terhadap anak-anak untuk alasan sepele.
5. Kekerasan fisik
Kebanyakan wanita yang mengalami KDRT juga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh pasangannya.
Pelaku kekerasan nampak tidak pernah menyesal dan mengabaikan nasehat rasional.
6. Kekerasan emosional
Tanda-tanda KDRT juga meliputi kekerasan emosional kepada pasangan.
Kekerasan emosiomal terjadi ketika seseorang mulai mengabaikan perasaan pasangannya.
Kekerasan emosional mencakup hinaan atau cercaan yang tidak hanya dilakukan di dalam rumah tapi juga meluas hingga ke tempat umum.
7. Kekerasan verbal
Pelaku KDRT cenderung berkata kasar yang menyinggung serta berpotensi menurunkan rasa percaya diri pasangannya.
Umpatan, hinaan, dan caci maki merupakan beberapa bentuk kekerasan verbal.
8. Harapan tidak realistis
Memiliki harapan yang tidak realistis merupakan tanda perilaku kekerasan. Seseorang yang melakukan KDRT menginginkan pasangannya harus serba sempurna sesuai dengan standar yang ditetapkannya. Sayangnya, ekspektasi ini seringnya terlalu tinggi sehingga mustahil dicapai.