Perilaku seksual dalam pacaran terkadang memang bisa menimbulkan masalah. Salah satunya adalah hamil di usia remaja. Padahal, kehamilan pada remaja berusia kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
Dalam sebuah survei yang dilakukan di Inggris ditemukan, gadis berusia 17 tahun yang mengalami "kecelakaan" atau hamil sebelum menikah lebih beresiko melahirkan bayi prematur, terutama saat melahirkan anak keduanya. Risiko lainnya adalah melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Menurut Dr.Ali Khashan dari University College Cork, Irlandia, risiko kelahiran prematur mungkin berkaitan dengan usia si ibu yang secara biologi belum matang. "Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah tekanan sosial yang menimbulkan stres atau kurangnya pengehatuan akan kehamilan," katanya.
Itu sebabnya, Khaskan menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin pada remaja serta penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan. Mengingat risiko melahirkan bayi prematur lebih besar untuk kehamilan anak kedua.
Dalam sebuah survei yang dilakukan di Inggris ditemukan, gadis berusia 17 tahun yang mengalami "kecelakaan" atau hamil sebelum menikah lebih beresiko melahirkan bayi prematur, terutama saat melahirkan anak keduanya. Risiko lainnya adalah melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Menurut Dr.Ali Khashan dari University College Cork, Irlandia, risiko kelahiran prematur mungkin berkaitan dengan usia si ibu yang secara biologi belum matang. "Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah tekanan sosial yang menimbulkan stres atau kurangnya pengehatuan akan kehamilan," katanya.
Itu sebabnya, Khaskan menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin pada remaja serta penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan. Mengingat risiko melahirkan bayi prematur lebih besar untuk kehamilan anak kedua.
Sumber: BBC