Bencana alam tak pernah diinginkan oleh siapapun. Gempa, tsunami, sampai gunung meletus, baru-baru ini terjadi di Indonesia.
Lebih mengkhawatirkan lagi, kejadian tersebut tentu membekas untuk semua orang terutama anak-anak. Tak jarang anak-anak mengalami trauma pasca bencana. Ketakutan yang mengakibatkan trauma bila melihat laut karena tsunami, merasakan gempa bumi dan sebagainya bisa berakar hingga menjadi trauma mendalam.
Anak-anak lebih mudah mengalami trauma karena pandangan mereka tentang bencana jauh berbeda dengan orang dewasa. Hal inilah yang bisa mempengaruhi mental anak-anak.
Bila anak-anak sudah terlanjur mengalami trauma seperti, kesedihan yang mendalam, coba ajaklah mereka bermain. Misalkan, bermain kartu atau menggambar.
Dari kegiatan itu bisa kita ketahui seberapa besar kesedihan yang mereka rasakan. Kedua, hiburlah mereka dengan mendatangkan sekelompok orang yang bisa menghibur.
Dengan begitu, mereka bisa saling berbagi dan bercerita pengalaman serta tidak merasa sendiri. Ketiga, orang dewasa tidak perlu menutup-nutupi masalah kematian salah satu anggota keluarga akibat bencana itu.
Keempat, jangan menunjukkan perasaan sedih yang berlebihan di depan mereka. Karena mereka akan merekam apa yang dilihat dan mengingatkan lagi tentang peristiwa bencana. Nah, semoga dengan cara ini akan membantu mengatasi trauma mereka dengan lebih tenang dan cepat.
Lebih mengkhawatirkan lagi, kejadian tersebut tentu membekas untuk semua orang terutama anak-anak. Tak jarang anak-anak mengalami trauma pasca bencana. Ketakutan yang mengakibatkan trauma bila melihat laut karena tsunami, merasakan gempa bumi dan sebagainya bisa berakar hingga menjadi trauma mendalam.
Anak-anak lebih mudah mengalami trauma karena pandangan mereka tentang bencana jauh berbeda dengan orang dewasa. Hal inilah yang bisa mempengaruhi mental anak-anak.
Bila anak-anak sudah terlanjur mengalami trauma seperti, kesedihan yang mendalam, coba ajaklah mereka bermain. Misalkan, bermain kartu atau menggambar.
Dari kegiatan itu bisa kita ketahui seberapa besar kesedihan yang mereka rasakan. Kedua, hiburlah mereka dengan mendatangkan sekelompok orang yang bisa menghibur.
Dengan begitu, mereka bisa saling berbagi dan bercerita pengalaman serta tidak merasa sendiri. Ketiga, orang dewasa tidak perlu menutup-nutupi masalah kematian salah satu anggota keluarga akibat bencana itu.
Keempat, jangan menunjukkan perasaan sedih yang berlebihan di depan mereka. Karena mereka akan merekam apa yang dilihat dan mengingatkan lagi tentang peristiwa bencana. Nah, semoga dengan cara ini akan membantu mengatasi trauma mereka dengan lebih tenang dan cepat.